Resensi Buku Jokowi

Jokowi "Spirit Bantaran Kali Anyar" 
 spirit bantaran kali anyar
Salah satu sosok senter dan fenomenal saat ini adalah Bapak Joko Widodo, atau sering kita sapa pak Jokowi. Karirnya, yang pernah menjadi wali kota Solo mengantarkannya menjadi sosok terkenal dan teladan yang patut kita contoh serta mengantarkannya untuk memimpin Jakarta sebagai Gubernur. Untuk mengetahui sosok unik dan keteladanannya, dapat kita baca dalam buku beliau yang berjudul “Jokowi: Spirit Bantaran Kali Anyar”, berikut resensi bukunya: 

Dengan postur badan menjulang tinggi, ternyata berat badan Joko Widodo (Jokowi) cuma 53 kilogram. 

Bisa dibayangkan dong, betapa tak idealnya berat badan Gubernur Jakarta Terpilih ini. Rupanya, kurusnya badan Jokowi ini menyisakan banyak cerita lucu dan sering jadi bahan guyonan teman-teman dekatnya. 

Salah satunya, Wakil Wali Kota Solo, Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo. Ketika ditemui penulis buku “Jokowi, Spirit Bantaran Kali Anyar” di rumah dinas di Jalan Gajah Mada, Senin (20/8/2012) sore silam, Rudyatmo bertutur, mereka berdua sebenarnya punya kesamaan. 

 “Kami tampaknya sama, tinggal di bantaran kali dan pernah jadi korban gusuran,” kata Rudy, Ketua DPC PDI Perjuangan Solo. Terkait kurusnya badan Jokowi, Rudy memiliki pengalaman unik saat berkampanye pada pemilihan wali kota Solo tahun 2005. 

“Pak Jokowi pernah tertinggal, waktu kampanye pertama. Di daerah Adipito, Adingipang. Saya yang membonceng beliau pakai motor. Saya kira dia sudah naik, ternyata karena kurus, Pak Jokowi masih tertinggal tapi tidak terasa. Karena kurus, naik atau tidak, rasanya sama saja. Hahahaaa… Ternyata dia tertinggal 500 meter di belakang! ” kata Rudy, terbahak. 

Ketika ditanyakan mengenai perangai kerja keras Jokowi selama tujuh tahun menjabat wali kota, Rudy pun membenarkannya. “Kami 24 jam bekerja. Sering sekali, misalnya ada banjir, saya tahu duluan karena orang lapangan. Yang lain belum tahu, saya sudah kasih tahu Pak Wali. Wali segera meluncur ke lapangan, dan saya sudah di lokasi bencara, menunggu,” kata laki-laki berkumis lebat ini. 

Kerja keras yang mereka lakukan ini adalah sebagai perwujudan pemimpin yang datang untuk melayani, bukan dilayani. Bahkan sejak masa kampanye periode pertama, tujuh tahun silam, mereka bekerja seperti dilakukan di Jakarta. Mengunjungi dan berdialog dengan warga ke permukiman, bahkan ke tempat kumuh sekalipun. 

“Kami masuk ke gang miring, gang bau, dan gang bungkuk. Di sebut gang miring bukan karena letaknya miring, tapi karena betul-betul sempit sehingga untuk masuk saja badan harus dimiringkan. Dan gang bungkuk, untuk bisa masuk harus membungkuk di antara bangunan kumuh dan bau,” kenang Rudy. 

Selama lima tahun pertama, Jokowi bekerja melayani warga Solo. Membuat bermacam gebrakan, memberi pendidikan dan pengobatan gratis bagi rakyat miskin, memindahkan PKL melalui diplomasi meja makan sebelum memindahkan mereka ke tempat lain, serta kegiatan lainnya. 

Seturut dengan perjalanan waktu dan komunikasi yang cukup intens, Rudy menyimpulkan pribadi Jokowi sebagai orang yang low profile, tegas tanpa harus keras, tegas namun bukan kekerasan yang dikedepankan. 

“Saya mau mengajak Jokowi untuk berbuat kepada masyarakyat. Dan dia memang mengatakan ingin berbuat juga, karena dia belum pernah berorganisasi dari sekolah sampai kuliah. Karena lima tahun pertama kami bekerja untuk warga Solo, maka pada pemilihan periode kedua, kami tidak ada kampanye, tapi terpilih lagi,” kata Rudy, politisi kawakan yang sudah 36 tahun bergabung PDIP, sebelumnya bernama PDI.  

DAFTAR ISI BUKU 
Pengantar dari Megawati Soekarnoputri 
“Rudy, orang yang kamu bawa kok kurus banget?” 
Pengantar dari Prabowo Subianto
 “Joko Widodo, Figur Pemimpin Sebenarnya” 
Pengantar dari Penulis 
Prolog-Sekarang Berat Badanku Tinggal 53 Kilo 

Bibit Kepemimpinan 
- 41 Tahun Rahasiakan Ilmu Mencari Telur Bebek 
- Ibunda Rajin Salat Tahajud Doakan Jokowi 
- Terbiasa Toleran Sejak Kecil, Suka Membonceng Tetangga Naik Sepeda 
- Kelihatan Bodoh Padahal Pintar 
- Tenggelam karena pendiam 
- Klumprak-klumpruk awal berbisnis 
- Piawai memainkan diplomasi makan siang gratis 

Orang Sekitar 
- Anak saya akan jadi pemimpin besar! 
- Biarkan anak rintis usaha 
- Ramuan khusus istri membuat kuat 
- Suka santap nasi kucing 
- Megawati sempat ragu badan kurus Jokowi 

 Integritas 
- Copoti Lurah nakal 
- Berkah Hinaan Gubernur 
- Ogah Didikte Investor 
- Kemuliaan Niat Amanah 
- Kesulitan Membuat kuat 
- Obsesi Memanusiakan Manusia 
- Tak ambil gaji 
- Tolak mobil dinas 
- Kecoh pengawalan Voorijder 

Pengabdian 
- Surakarta menjadi cantik 
- Walikota kaki lima 
- Relokasi Masuk MURI 
- Walikota terbaik dunia 
- Esemka wujudkan mimpi Mobnas 
- Gotong uang tunai 3 karung besar ke PLN 
- Damaikan raja Surakarta 

Jalan Berliku DKI-1 
- Lima Keistimewaan 
- Jakarta yang lebih manusiawi 
- Anomali dukungan Jusuf Kalla 
- Kemenangan fenomenal wong ndeso 
- Memaafkan penyerang SARA 
- Kebakaran di kantong Jokowi 
- Mengubah branding kota macet 

Epilog : Terpikat Figur Bersih, Antikorupsi  

Tertarik….!!!silahkan baca saja, karena isinya yang sangat menarik menjadikan buku ini adalah salah satu referensi bacaan yang harus dan wajib dibaca bagi setiap orang. ====================================
Reference by. Mitra Penerjemah

0 komentar: